30 September 2013

Benarkah Tablet Dapat Membuat Anak-Anak Pintar


Tablet yang ringan dan layar yang mudah dibaca akan mendorong anak-anak belajar.
Pada Oktober 2011 studi yang dilakukan oleh sebuah lembaga di Amerika mengatakan bahwa 39-45 persen orang tua yang memiliki anak usia 2-10 tahun menganggap teknologi memberikan potensi pendidikan yang luar biasa bagi anak mereka. Hanya 12-15 % yang
menganggap sebagai permainan selingan atau tidak lebih dari sekedar hiburan. Jika anda telah memberi anak anda sebuah tablet, mereka mungkin akan menikmatinya
sama hal nya dengan anda. Jika anda sedang mempertimbangkan untuk memberikan tablet bagi anak-anak anda, pilihlah tablet yang memiliki nilai hiburan dan pendidikan yang paling baik. Berikut ini adalah fakta tentang tablet pada anak:

Tablet Untuk Anak-Anak
Anak-anak cepat merasa nyaman menggunakan tablet, mengutip kata seorang professor di University of Hampshire yang melakukan studi atas tulisan dan gambar anak-anak. Meskipun sebuah tablet tak dapat menggantikan peran alat tradisional seperti, crayon dan spidol warna, namun dengan menggunakan tablet memberikan pilihan lain bagi anak untuk termotivasi dalam proses pembelajaran, kata Dr. Leslie Couse, pengarang pendamping, “anak yang sedang belajar butuh ikatan aktif dan kita harus memberikan teknologi yang memberikan mereka pilihan agar dapat menggunakan imajinasinya”, tambahnya.

Beda Perangkat Keras Beda Fungsinya
Tablet yang memiliki fitur lengkap memberikan pengalaman pemakaian yang secara strategis berbeda-beda dibanding dengan tablet yang dibuat khusus oleh perusahaan mainan anak-anak. Tablet yang dibuat untuk mainan anak-anak menggunakan layar 3.3-5 inch yang tidak dapat menyamai resolusi dari iPad orang dewasa, dan memerlukan tekanan yang lebih kuat dengan pulpen stik dan bukan dengan sentuhan ringan jari tangan. Pulpen model stik yang merupakan bawaan dari alat tablet adalah alat untuk menginput data yang tahan lama, dan paling banyak menggunakan gambar-gambar animasi untuk mengarahkan anak-anak melalui prosedur dan aturan perangkat lunak yang dilengkapi oleh suara. Namun bagi anak-anak yang tidak ada masalah menggunakan tablet orang dewasa menganggap gajet yang merupakan mainan-anak ini membingungkan mereka.

Belajar dan Bermain
Pada saat anda menyusun tablet yang khusus dibuat untuk anak-anak lalu menghubungkannya dengan sebuah computer atau situs pabrikan untuk menginstal perangkat lunak atau alat tulis-menulis yang dibuat sesuai selera anak-anak, maka dia akan dapat menemukan buku cerita, aplikasi permainan (games), pemutar music, aplikasi mengecat dan melukis gambar dan bahkan video music, tergantung pada merek dan model tablet yang anda beli. Pilihan-pilihan ini dapat memaksa anak membaca dan mengenali kosa kata, meningkatkan ketrampilan berhitung dan kesempatan belajar membungkus dalam kegiatan menyerupai games yang menarik dan mengasyikkan.

Sebaliknya, tablet yang memiliki fitur lengkap akan memberikan rangkaian aplikasi yang exploratif dibuat oleh pengembang yang bersaing menciptakan perangkat lunak edukatif dengan harga terjangkau. Ketika sebuah sekolah menggunakan tablet sebagai alat belajar di dalam kelas, dan mereka memilih iPad, Android atau pembaca elektronik-Kindle yang bukan untuk permainan semata, hasilnya diketahui bahwa tablet juga memberikan efek pendidikan. Pada sebuah sekolah menengah di California-AS dimana siswanya menggunakan Aljabar berbasis iPad memiliki nilai mata pelajaran 30.5 persen lebih tinggi dari nilai rata-rata siswa yang menggunakan buku bacaan manual. Cara ini adalah bagian dari Pogram Houghton Mifflin Harcourt’s Fuse, program ini juga membuat kepatuhan siswa dalam mengerjakan PR meningkat. Sementara itu, pada saat yang sama, para guru juga melihat kenaikan 11 persen pada nilai seni bahasa dimana anak didiknya menggunakan tablet dalam belajar.
Ketika seorang guru sekolah menengah bahasa Inggeris di Ohio menggunakan iPad untuk meningkatkan kemampuan membaca para siswanya, menunjukkan ketrampilan bahasa dan membaca mereka lebih maju satu tingkat dibawah nilai ujian siswa yang belajar tanpa menggunakan tablet. Sekolah-sekolah yang menggunakan tablet dalam berlatih membaca, telah memberi petunjuk bahwa belajar dengan multi media memberikan kemajuan terhadap ekspresi diri melalui aplikasi seni.

Memonitor Kegiatan Anak
Meskipun gejet elektronik dapat menjadi satu atau lebih sumber alat pelajaran bagi anak-anak usia sekolah namun mereka paling tidak membutuhkan 1 jam dari aktifitas semangatnya setiap hari. Secara khusus bagi  anak-anak, anda perlu membangun peraturan seberapa lama mereka boleh menghabiskan waktunya bermain tablet dalam satu jam pelajaran atau lebih dari itu. Beberapa orang tua menilai bahwa aktifitas belajar yang cocok dipisahkan antara tugas sekolah dengan waktu mereka bermain tablet dan murni untuk santai. Namuni seberapa banyak waktu yang cocok untuk bermain tablet yang mungkin sesuai dengan usia anak-anak. Jeannie Galindo, pengawas teknologi penyuruhan di sekolah daerah Manatee sebuah kabupaten di Florida, merekomendasikan waktu bermain tablet anak-anak sekolah usia 4-5 tahun adalah 30 menit, 1 jam untuk anak usia 6-7 tahun keatas, dan 2 jam untuk anak-anak yang berusia diatasnya.  Orang tua harus terlibat aktif dengan anak-anak mereka dan membuat jam batasan bermain tablet, baik untuk mengawasi apa yang terjadi pada anak maupun menjadi bagian dalam lingkungan pembelajaran mereka. Para ahli menyarankan orang tua agar menjaga anak-anak pra sekolah tetap mengaktifkan diri dalam pengalaman dunia nyata mereka, mendorong untuk bereksplorasi dan mengembangkan perasaan disamping itu juga membatasi mereka dengan teknologi digital.