29 December 2013

Awas, Beberapa Modus Kejahatan di Facebook

Situs sosialita Facebook saat ini merupakan situs dengan pengguna terbesar di dunia. Begitu banyaknya pengguna situs tersebut membuat Facebook menjadi lahan yang banyak digunakan, tidak hanya sarana marketing tapi juga menjadi lahan empuk bagi pelaku kejahatan “online”. Berikut ini adalah beberapa modus kejahatan yang pernah terjadi dan tercatat dalam dunia kriminal :

1 . Surat cinta Ke “Facebooker” Wanita.
Si pengirim menyamar sebagai tentara, polisi, pilot, pengacara. Penipu
biasanya menggunakan foto orang asing berkulit putih. Setelah korban terbuai dengan rayuan gombalnya, pelaku akan melancarkan aksi atas nama cinta, si korban mengirimkan uang dengan beragam alasan, mulai dari pinjaman sampai modal bisnis bersama. Setelah mendapatkan uang, “sang pujaan hati” pun menghilang.
2.  Penculikan Anak Di bawah Umur
Beberapa bulan lalu sebuah media televisi melaporkan adanya penculikan seorang anak remaja yang masih berusia belasan tahun (siswa SMP). Awalnya si korban berkenalan dengan seorang pemuda melalui media sosialita Facebook. Dalam akun Facebook nya pelaku kejahatan menggunakan foto orang lain yang lebih menarik dari wajah pelaku. Dengan rayuan gombalnya sang pelaku berhasil mengajak si korban untuk bertemu di suatu tempat dan mengajak nya untuk pergi meninggalkan rumah selama beberapa hari sampai pelaku ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan. Pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus tersebut dengan teknologi cybercrime.
3.  Aplikasi Palsu (Scam)
Modus lainnya adalah dengan membuat aplikasi tambahan palsu di Facebook untuk menyebarluaskan “scam” atau informasi tipuan ke antarpengguna. Adapun aplikasi palsu yang sedang digandrungi “Facebooker” remaja adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna mengetahui siapa saja yang melihat profilnya. Pertama-tama, pembuat aplikasi akan meminta pengguna menekan tombol “Like” di halaman tertentu. Selanjutnya, pengguna dibawa ke halaman survei “online” yang sebenarnya dibuat untuk mengoleksi data pribadi, termasuk nomor ponsel, KTP, alamat rumah dan sebagainya.
4.  Menyebarkan Informasi Palsu
Model penipuan laian adalah dengan cara menyebarkan informasi seperti ini : “Semua profil harus diverifikasi sebelum 1 Mei 2013. Untuk menghindari ‘scams’ dan akun yang tidak diverifikasi akan dihentikan”. Karena takut jika akun nya ditutup, pengguna Facebook yang tertipu akan bergegas mengklik tautan di bawah pesan  yang sebenarnya  mengarahkan ke halaman instalasi  aplikasi Facebook. Layanan ini selanjutnya akan meminta persetujuan pengguna untuk mengakses informasi pribadi yang tersimpan di Facebook. Bahkan, izin itu juga memberikan keleluasaan kepada pembuat aplikasi untuk mengakses foto dan konten atas nama Anda.  Selain informasi pribadi, aksi menginstal sembarang aplikasi juga akan membuka peluang pencurian kata kunci (password) sehingga akun Facebook dengan mudah diambil alih dan digunakan untuk menipu orang lain. Untuk itu berhati-hatilah dalam menggunakan Facebook dan berinteraksi di dalamnya.